Tanpa Judul

Tidak ada komentar

Sinopsis: Adikku sayang kakakku malang

oleh Indra Kertawijaya (Catatan) pada 15 Mei 2013 pukul 4:43

Aku ingin bercerita tentang sesuatu yang sedang aku tulis..
Yaitu ketika ada sepasang mata saling berpandang karena cinta..
Dan saling ingin menjaga..
Maka terjalinlah kisah itu..
Namun semuanya tidak berjalan mulus ketika si pria mendapati sang adik tidak merestui jalinan asmara mereka..
Hanya karena si adik tak ingin memiliki ipar yang sebaya dan satu dunia dengannya..
Sehingga sang adik menjadi malu karena tiap harinya harus jadi bahan olok-olokan kawan-kawannya..karena kakaknya mencintai sahabatnya itu..
Lalu kakaknya berkorban dengan merelakan jalinan kasihnya putus ditengah jalan agar adiknya tak lagi malu..

Begitu pun si gadis menerima itu karena tidak ingin merusak persahabatan dengannya dan persaudaraan si pria dengan adiknya..
Si pria terus mengindari si gadis..
Terus berlari sampai benar-benar tak bisa lagi..
Sebab si adik yang manja mengajaknya berlibur dan akhirnya berjumpa dengan si gadis yang telah bersama yang lain..
Si pria pun bersyukur sebab luka itu telah hilang pada si gadis..
Namun luka itu masih tetap tinggal pada dirinya hingga kini..
Setahun tiga bulan selepas kejadian itu si pria tak ingin lagi mengenal cinta..
Meskipun dalam hidupnya banyak gadis-gadis yang hendak dekat dengannya..
Si adik selalu menyuruhnya pergi kemana pun untuk menemaninya bila kekasih si adik tak ada..
Si kakak yang sangat menyayanginya selalu ingin melidungi adiknya..
Mengencangkan ikat pinggangnya agar adiknya bisa makan enak di restoran atau kafe dengan kawan-kawannya..
Atau sekedar malam mingguan dengan kekasihnya..
Sedangkan si pria kakaknya hanya menghabiskan waktunya untuk menulis di dalam kamarnya..
Dan endingnya si pria akan tetap mencintai si gadis meskipun bersembunyi dalam topeng bencinya..
Dan si pria tidak akan menikah dengan gadis manapun..
Sebab cintanya hanya pada gadis itu..
Dan ketika janur kuning itu berkilauan di gang-gang..
Dan lagi-lagi dengan paksaan adiknya si pria menghadiri acara si gadis yang sudah tak mau gadis lagi..
Si pria menatapnya dari jauh tersenyum bahwa doanya agar memberi si gadis seorang pria yang lebih baik darinya dikabulkan oleh Tuhan..
Si gadis yang hanya bisa diam dan senyum menyambut tamu-tamunya..
Si pria hanya bisa duduk sambil mengenggam erat ia punya jemari didalam kantong-kantong jasnya..
Mencoba berlari dan berlari..
Disisi lain adiknya senang dengan perjamuan mewah itu..
Dan kini si pria sudah memutih rambutnya..
Dengan novel-novel dan cerpen-cerpen yang tak lakunya diberanda rumah hanya duduk dan menatap langit..
Berharap tidur panjangnya tidak diganggu lagi dengan kemanjaan adiknya..
Sebab adiknya sudah bersama suami dan anak cucunya..
Dan si kakak..si pria..tidak pernah membuka matanya lagi namun tetap membawa cintanya pada si gadis..

 

Tidak ada komentar