KAI POSITIF COVID

Tidak ada komentar


Bulan Februari tidak berjalan sesuai dengan harapan dan ekspetasi aku. Aku itu selalu suka bulan Februari karena tanggalnya yang cuma 28 hari sendiri di banding bulan lainnya. Selain itu, Februari tahun ini banyak liburnya dan ada libur terjepit. So happy . . .

But. . . .

Semua berubah disaat Kai terkonfirmasi positif covid. Aku dan ayah Kai memang sempat terkonfirmasi positif covid kurang lebih dua minggu sebelum Kai positif. Kai juga tidak menunjukkan gejala apapun.

Tapi seminggu setelah kita berdua selesai isoman dan negatif covid Kai malah demam.Pagi sebelum siap siap aku merasa badan Kai agak panas. Aku cek degan termometer suhu badan Kai 38,3 sehingga akhirnya aku berikan sanmol. Untungnya gak lama setelah di berikan sanmol panasnya turun, jadi Kai pagi itu tetap kita antar ke daycare.

Sore pas aku jemput Kai di daycare, gurunya bilang Kai siangnya panas lagi dan diberi sanmol. Saat aku jemput juga Kai memang lesu tidak bersemangat. Pas di rumah aku cek dengan termometer suhu badan Kai udah 39,2, langsung aja aku kasih sanmol lagi. Tapi, walaupun udah aku kasih sanmol aku ngerasa gak tenang, takut gak turun panasnya. Langsung cek jadwal untuk ke poli anak ternyata udah tutup, akhirnya aku bawa Kai ke UGD. 

Kai
Menunggu antrian UGD untuk diperiksa

Kai aku bawa ke UGD RS Sari Asih Ciledug, karena dokter anak Kai di situ dan juga dekat dari rumah. Di UGD langsung di anamnesa dan Kai suspek bronchopneumonia. Kai langsung antigen (hasil negatif), cek laboratorium dan rontgen dada. Hasil laboratorium dan rontgennya keluar kurang lebih stengah jam-an. Semua hasil keluar balik lagi ketemu dokter UGD-nya dan sama dokternya di saranin untuk di rawat karena leukosit Kai yang tinggi. Demam Kai juga belum turun. Jadi, langsung deh aku urus administrasi untuk rawat inap.

Setelah urusan administrasi beres balik lagi ke UGD untuk nunggu ruangan siap dan juga pasang infus. Dua kali suntik akhirnya terpasang juga itu infusnya.

Kai di rawat Inap
Kai di infus

Di rawat inap suhu badan Kai sempat sampai 40 derajat. Mau di masukin obat lewat infus, ternyata infusnya macet. Di coba pasang infus ulang masih belum dapet, jadi lah obat demamnya dimasukin lewat anus. Dan syukurnya gak lama demamnya turun.

Malam itu hasil konsul dengan dokter Arifin di instruksikan h tuk tes PCR yang bakal di kerjain besok paginya. Pagi sekitar jam 6 udah ada petugas yang datang untuk swab PCR.

Hasil PCR keluarnya cukup malam, malam sekitar jam 8 hasil keluar dan Kai positif covid. Kita yang tadinya hanya di rawat inap biasanya, harus pindah ke ruangan isolasi malam itu juga. Perawatan rawat inap isolasi cuma bisa ditemani oleh satu orang, jadi akhirnya aku yang menemani Kai di rawat inap isolasi dan ayahnya pulang buat ambil - ambil barang yang di perlukan dan juga buat anter makanan atau barang yang aku atau adek perlukan nantinya.

Total Kai di rawat dari awal masuk UGD sampai pulang itu 6 hari. Selama dirawat selain demam Kai juga batuk dan pilek. Kai bahkan di nebu 3 kali sehari buat ngeluarin lendir di saluran napasnya.

Nebu
Nebu yang kesekian kalinya jadinya gak rewel lagi deh pas nebu

Kedua kaki dan tangan Kai juga sudah di tusukin semua buat di pasangin jarum infus. Buat dapat pembuluh darah Kai susah banget karena dia masih bayi, selain itu juga infusannya memang cuma bertahan sebentar karena Kai terlalu banyak bergerak.

Di hari ke 5 Kai swab lagi, hari ke 6 Kai ronsen dan swab kedua. Dihari ke 7 akhirnya Kai bisa pulang. Dengan resep obat antibiotik azhytromicyn yang mesti di habisin di rumah. 

Walaupun saat pulang masih batuk dan pilek, tapi kondisi Kai sudah jauh lebih baik dari sebelum dirawat. Minum susunya juga udah kembali normal. Kai juga udah mulai ketawa - ketawa dan senyum - senyum lagi. Dan yang paling penting Kai juga udah gak demam lagi.

Kai
Kai udah bisa ketawa - ketawa gaje lagi



Selama dirawat Kai sama sekali gak rewel. Mulai dari di UGD sampai akhirnya pulang. Rewelnya cuma pas di pasang infus, apa lagi bayi susah masang infusnya dan mesti agak di ubek - ubek jadi sudah pastilah dia rewel. Tapi ya cuma pas lagi cari pembuluh darah aja sih rewelnya, kalau udah dapet yaudah anteng lagi. Kai juga rewel pas dipakaikan selang oksigen, yang akhirnya selang oksigen itu gak di pakai deh.

Waktu di nebu memang pas pertama kali dirawat sempet nangis - nangis gak nyaman gitu karena pakai sungkupnya. Tapi nebu yang berikut - berikutnya sampai pagi terakhir sebelum pulang dari RS Kai anteng sekali.


Untuk minum obat juga tidak ada kesulitan yang berarti. Kai selalu mau membuka mulutnya saat harus minum obat. Bahkan saat harus minum antibiotik yang digerus-pun Kai tidak menolak. 

Gak nyangka di umur Kai yang baru 6 bulan Kai sakit yang sampai harus dirawat di rumah sakit. Bahkan sampai harus masuk ke rawat inap isolasi. Ngeliat Kai yang biasanya senyum - senyum kemaren sampai lemes dan diam aja pas aku jemput pulang tuh rasanya sedih banget kalau di ingat - ingat. 
Kai bahagia bisa pulang dari RS

Semoga seterusnya Kai selalu sehat. Di jauhi dari segala macam bahaya dan penyakit.

Tidak ada komentar