Menjadi Ibu Pekerja

Tidak ada komentar
Aku seorang ibu dan aku juga bekerja.

Salah satu yang aku tau pasti dari hidup aku adalah aku ingin menjadi wanita pekerja bahkan setelah menikah dan memiliki anak. Hal ini tentu sudah aku bahas dengan suami, bahkan sebelum kami menikah karena hal ini penting sekali untuk aku.

Bahkan disaat cuti 3 bulan lahiran saja, aku kangen banget buat kerja karena ditampar kenyataan memiliki anak ternyata sesulit itu. Tentu saja yang di rindukan dari bekerja itu suasa kerjanya dan orang - orang di tempat kerjanya. Kalau kerjaannya sih yaaa gitu deh πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Selain mendapatkan gaji, dengan bekerja juga membantu aku untuk tetap waras setelah memiliki anak. Memiliki semangat untuk pergi pagi - pagi untuk bisa ketemu dengan teman - teman dikantor. Walaupun terkadang tetap aja ngeluh karena capek di perjalanan dan pekerjaan.

buka bersama
Buka bersama teman teman kerja 2022


Bekerja juga membuat aku bisa lebih update dengan kehidupan yang terjadi saat ini dan tetap bersosialisasi dengan orang secara langsung. Entah sejak kapan, semakin kesini aku menjadi semakin malas bersosialisasi dengan orang - orang baru. Ngobrol dengan orang yang tidak begitu aku kenal aja rasanya malas apa lagi sama orang yang tidak aku kenal sama sekali.

Tapi selalu ada resiko dari setiap pilihan yang kita ambil.

Untuk aku, Kai harus masuk ke penitipan anak karena aku dan suami yang bekerja dan kami memilih untuk tidak memiliki mbak atau ART di rumah. Selain itu, kondisi rumah yang lebih banyak berantakan dari rapi-nya, atau urusan rumah yang banyak tertunda karena sudah tidak adanya energi untuk beberes rumah sepulang kerja. 

Meskipun begitu, aku tetap bahagia dengan kondisi sekarang.
Menjadi Ibu dan tetap bekerja.

So
Semangat bekerja untuk ibu - ibu lainnya di luar sanaπŸ’–πŸ’–


Tidak ada komentar