Tampilkan postingan dengan label Kai. Tampilkan semua postingan

Dokter Obgyn Pekanbaru dr. Ruza Prima Rustam

Tidak ada komentar
Sudah lewat 2 tahun tapi aku baru ingat untuk nulis tentang dokter Ruza Prima Rustam dokter obgyn (kandungan) aku yang membantu proses lahiran Kai sewaktu di Pekanbaru. Dokter ini merupakan dokter yang disarankan oleh ibu aku yang kebetulan kerja di rumah sakit dan menurut beliau aku lebih baik ke dokter Ruza saja untuk kontrol dan juga melahirkan.

Walaupun awalnya tidak berniat ke dokter Ruza, tapi dari pada ribet kena omelan ibuku πŸ˜‚πŸ˜‚ jadi mari kita turuti saja. Kalau nanti saat kontrol tidak cocok barulah cari dokter yang lain. Begitu rencanaku awalnya. 

Aku kontrol di praktek pribadi milik dokter Ruza di jalan Sisingamangaraja No.93, Pekanbaru. Tempatnya di pinggir jalan raya, di depan kliniknya ada kafe dan disampingnya ada restoran pempek yang bisa dijadikan tempat untuk keluarga menunggu sambil makan sekalian numpang parkirπŸ˜‚πŸ˜‚ 

Dokter Ruza walaupun sudah termasuk dokter senior, tetapi beliau tetap terlihat bersemangat dan energik. Suara beliau juga sangat jelas dan tegas tapi tetap terdengar ramah saat menjelaskan. Aku sendiri gak begitu tau bagaiman muka beliau, karena disaat aku kontrol beliau menggunakan APD lengkap sehingga mukanya tidak kelihatan. 

Tempat praktek dokter Ruza kalau menurut aku bisa dibilang nyaman. Ruangan pemeriksaannya luas, terang dan adem. Saat masuk ke ruang pemeriksaannya lebih berasa kayak di kantor - kantor mewah gitu menurut aku.

Kontrol dengan biaya kurang dari 300 ribu (aku lupa harga pastinya) pemeriksaan dengan dokter Ruza sudah dengan menggunakan USG yang 3D dan kita bisa mendapatkan 1 lembar hasil print USG. Aku juga dijelaskan dengan lengkap mengenai air ketuban, posisi janin sampai ukuran janin. Saat usg kemaren juga sampai dicarikan muka Kai supaya bisa di cetak di USG.

Salah satu hal yang aku suka dengan dokter Ruza adalah bahwa beliau menerima keinginan aku untuk tidak mau induksi karena aku sama sekali tidak ada kontraksi disaat usia kandungan sudah 40 minggu. Sedari awal aku hamil aku memang tidak berkeinginan untuk melakukan induksi bila akan melahirkan, dan akan lebih memilih sesar. Aku tau toleransi sakit aku tidak besar jadi pilihan sesar saat itu adalah yang terbaik menurut aku dan untungnya disetujui oleh beliau.

Dokter Ruza bahkan membantu mengarahkan untuk aku bisa sesar di rumah sakit tempat beliau berparaktek juga. Untuk pemilihan rumah sakit sendiri, aku memang memilih di Rumah Sakit Zainab yang memang beliau juga praktek disana. Sehingga semua proses persalinan jadi lebih mudah.

Hal yang paling penting dari hasil sesar dengan dokter Ruza selain Kai lahir sehat dan aku juga selamat adalah hasil jahitan sesar aku yang rapi tanpa keloid dan hingga saat ini tidak pernah ada keluhan. Untuk keloid memang sangat bergantung dari tipe kulit seseorang sih, tapi aku untungnya tidak ada keloid. Aku juga tidak pernah merasakan nyeri di bekas jahitan sesar aku setelah jahitan aku kering.  Aku banyak mendapat cerita bahwa ada orang - orang yang masih merasakan nyeri di bekas sesar mereka meski sudah lewat bertahun - tahun. Diaku hal itu sama sekali tidak pernah aku rasakan.

Jadi, aku sangat berterima kasih kepada dokter Ruza yang sudah membantu proses persalinan aku 2 tahun lalu πŸ’“ Buat ibu - ibu atau calon ibu yang sedang mencari dokter kandungan di Pekanbaru bisa mencoba ke dokter Ruza. Menurutku beliau sangat rekomendedπŸ‘

Beliau praktek di :
RSUD Arifin Achmad
RSIA Zainab
dan Praktek mandiri di Jalan Sisingamangaraja No. 93, Pekanbaru. (0812 7523 651)

Tambahan informasi : dokter Ruza ini salah satu staff dosen pengajar di UNRI lo (ilmunya berarti oke)
 

Rawat Inap dengan BPJS di Hermina Ciledug

Tidak ada komentar
Bulan Oktober ini Kai sakit sehingga harus di rawat di rumah sakit Hermina Ciledug. Awal-nya kita memang bukan berobat di sana, tetapi karena rumah sakit tempat aku periksa Kai ruangan rawat inap anaknya full jadilah kita disarankan untuk pindah ke rumah sakit lain dimana dokter Kai juga praktek disana.

Awalnya Kai masuk UGD rumah sakit Hermina dengan beberapa diagnosa yang mengharuskan Kai untuk di rawat inap. Proses dari pendaftaran hingga Kai masuk kerawat inap itu kurang lebih kita harus menunggu 4 jam. Kita sampai di UGD jam 8 dan sekitar jam 11 kurang kita baru masuk ruang perawatan. Lamanya proses saat itu, dikarenakan kita harus menunggu ruangan rawat inap untuk kosong, baru kita bisa masuk.

Baca juga : Pengalaman Rawat Inap Dengan BPJS di Sari Asih Ciledug

Oiya, sebelum mendapatkan perawatan di UGD kami harus menuggu kurang lebih 2 jam untuk Kai bisa mendapat perawatan. Hal ini terjadi karena kondisi UGD saat itu juga sudah full, jadi kami harus menunggu dulu di luar. Kondisi ini juga sudah dijelaskan diawal, sebelum kami mendaftar dan kami juga tidak masalah untuk menunggu, karena kondisi Kai yang memang tidak urgent disana.

Saat akhirnya mendapatkan perawatan di UGD kita juga sudah dijelaskan bahwa kondisi ruangan rawat sedang penuh, dan belum pasti kapan kita akan dipindahkan ke ruangan. Selain itu resiko - resiko yang mungkin terjadi selama kami menunggu di UGD dan juga peraturan - peraturan selama rawat inap juga dijelaskan oleh perawat yang bertugas.

Ruangan Rawat Inap Hermina Ciledug

Hermina CIledug
Masuk Rawat Inap Langsung di Nebu

Kai yang harusnya dapat rawat inap kelas I kemaren mendapatkan rungan rawat inap kelas II yang berisi 4 pasien dalam satu ruangan karena ruangan yang tersedia memang hanya itu. Saat kami masuk sudah ada 2 pasien yang terlebih dahulu ada disana. 

Kondisi ruangan standar seperti ruangan rawat inap pada umumnya. Terdapat 1 bed pasien, meja untuk barang 1 kursi untuk pendamping. Di dalam ruangan juga tersedia 1 wastafel kecil dan juga kamar mandi bersama yang di lengkapi closet duduk dan juga shower. Kondisi kamar mandi juga bersih dan kering. Petugas kebersihannya juga rajin membersihkan ruangan 2 kali sehari.

Untuk tempat Kai sendiri memang lebih kecil dibandingkan 3 tempat pasien lainnya. Hal ini karena tempat Kai harus dimepetin untuk akses jalan ke toilet. Sehingga untuk area untuk sholat bila ingin sholat menjadi sempit sekali.

Makanan di Hermina Ciledug

Pasien mendapatkan jatah makan 3 kali sehari dan 2 botol air mineral di setiap pagi. Selama 3 hari dirawat setiap pagi menu sarapan Kai selalu bubur ayam, dan rasanya cukup enak. Sementara untuk siang dan malam selalu berganti - ganti menu dan lengkap dengan buah. Rasa makanannya juga enak.

Tempat makan yang digunakan juga bagus. Seperti kotak - kotak makan yang jepang gitu. Sayangnya alat makan yang diberikan berupa sendok plastik bukan besi.

Pelayanan Nakes Hermina Ciledug

Kalau untuk pelayanan perawat aku merasa so so aja. Ada perawat yang memang ramah ada perawat yang hmmmm dibilang gak ramah juga enggak tapi gak ramah juga (?) tapi gak masalah sih. Selebihnya untuk nakes lainnya cukup oke.

Oiya, buat yang memerlukan surat keterangan sakit/rawat inap kemaren aku butuh waktu sekitar 3 hari untuk dikirim. Padahal setelah bertemu perawat untuk pulang, kita sudah meminta surat tersebut tapi surat baru bisa di dapatkan H-1 karena harus dibuat terlebih dahulu bisa diambil langsung atau dikirm via email. Kai keluar Sabtu sore sampai selasa suratnya tidak dikirim juga di email. Akhirnya kami harus japri lagi ke CS Hermina untuk meminta surat tersebut, dan tidak lama setelahnya suratnya kami terima via WA.

Intinya selama kemaren menemani Kai dirawat di Hermina Ciledug aku cukup puas dengan pelayanan yang ada disana. Tidak ada kekurangan yang berarti dari pelayanan yang ada disana. Bisa dijadikan pertimbangan untuk jadi tempat pilihan bila ingin berobat 😁

Daycare Adalah Jalan Ninjaku

Tidak ada komentar
Daycare
Menunggu hujan reda di daycare

Alasan Memasukkan Anak ke Daycare

Sebagai wanita pekerja, disaat usia kehamilan aku mencapai usia sekitar 7 atau 8 bulan aku sudah memutuskan untuk menitipkan anakku nantinya di penitipan anak atau daycare. Melihat kondisi keluarga dan kenyamanan aku dan suami, daycare adalah keputusan yang paling cocok untuk kami.

Alasan kami memasukkan anak ke daycare adalah:
1. aku dan suami sama - sama bekerja
2. kami merasa tidak nyaman bila ada bukan anggota keluarga yang tinggal bersama kami
3. aku merasa daycare lebih aman dibandingkan menitipkan anak kepada art atau sejenisnya
4. anak mendapatkan stimulus sesuai dengan usianya

Sampai sekarang Kai mau berusia 2 tahun menitipkan Kai ke daycare-nya saat ini adalah keputusan yang terbaik yang aku buat sejauh ini. 

Sedari awal aku memang tidak memiliki ekspektasi yang tinggi dari penitipan anak. Saat itu aku hanya berharap, Kai dijaga dengan baik dan disayang oleh guru - guru Kai yang ada disana. Dan, untungnya daycare Kai sangat melebihi dari yang aku harapkan. 

Kai masuk penitipan dimana belum berusia 3 bulan, dimana diusia segitu aku belum tega kalau harus memandikan Kai sebelum dia bangun sehingga Kai selalu mandi pagi di daycarenya. Bahkan sekarang pun, Kai terkadang masih mandi disana disaat pagi aku antar dia belum bangun. 


Kegiatan di Daycre
Cap tangan Kai dari kegiatan di daycare

Keuntungan Anak di Daycare

Kelebihan lainnya anak di daycare tumbuh kembang Kai tidak hanya dipantau oleh guru - guru yang ada di daycare, tetapi juga ada Psikolog anak yang datang setiap bulannya untuk turut memantau. Hal ini sangat membantu aku sekali, terutama disaat Kai di diagnosa oleh dokter anak ASD. Oleh daycare, aku difasilitasi untuk bisa bertemu dan konsultasi dengan psikolog yang rutin datang ke daycare.

Kesehatan anak juga menjadi perhatian di daycare. Saat pandemi lalu, para guru - guru disana selalu menggunakan masker. Pemberian vitamin A juga bisa didapatkan di daycare. Penimbangan berat badan juga rutin dilakukan setiap bulannya.

Saat sakit anak juga diperhatikan khusus oleh guru disana. Kita orang tua juga akan di informasikan oleh guru mengenai keadaan anak. Bahkan aku pernah diminta membawa Kai untuk periksa ke dokter karena ada ruam merah di beberapa bagian tubuh Kai yang ternyata itu flu singapur.

Setiap hari ada kegiatan untuk menstimulasi kegiatan anak. Salah satu yang paling aku ingat adalah saat Kai berhasil berjalan sendiri di daycare dimana aku di kirimkan video Kai belajar jalan tersebut. Sehingga aku tidak merasa terlalu tertinggal mengenai hal - hal mengenai Kai.


Kegiatan di daycare
Hasil cap kaki Kai dari kegiatan di daycare


Karena sangat pentingnya peran daycare di hidup aku, sehingga di saat ada cuti bersama atau libur bersama cukup bikin pusing. Pekerjaan aku dan suami tidak mengenal cuti atau libur bersama, dimana disaat orang - orang kebanyakan libur kami tetap harus bekerja.

Untungnya sampai saat ini masalah menjaga Kai saat libur bersama masih bisa diatasi. Entah kami titipkan ke orang lain, aku atau ayah Kai yang libur bahkan kalau sudah mentok mau tidak mau dibawa ketempat kerja.

Karena itu daycare itu amat sangat penting untuk aku!
Terima kasih daycare Kai sudah menjaga Kai selama iniπŸ’•πŸ’•πŸ’•


kegiatan manasik  haji di daycare
Bonus foto Kai ala - ala pakai pakain ihram untuk menyambut idul adha😍



Konsul Tumbuh Kembang ke dr. Bernie Endyarnie, Sp.A

Tidak ada komentar

Alasan ke Dokter Bernie Endyarnie, Sp.A

dr. Bernie Endyarnie, Sp.A ini adalah seorang dokter anak konsultan tumbuh kembang anak. Beliau berpraktek di klinik Brwijaya Kemang. Awal mula konsul ke dokter Bernie adalah karena Kai di diagnosa ASD oleh dokter anak dimana Kai biasa vaksin sekaligus kontrol pertumbuhannya.

Kai di diagnosa ASD saat berusia 18 bulan. Pada saat usia itu Kai belum mengucapkan kata mama papa yang harusnya sudah bisa diucapkan oleh bayi usia 18 bulan. Selain itu, disaat konsul tersebut saya juga mengisi kuesioner untuk menilai tumbuh kembang Kai. Hasil kuesioner tersebut memberikan kesimpulan bahwa Kai "kemungkinan ASD atau autism spectrum disorder".

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan arahan oleh dokter Kai tersebut, kita disarankan untuk konsul ke dokter anak  konsultan tumbuh kembang. Ada beberapa dokter yang direkomendasikan oleh dokter Kai saat itu, salah satunya adalah dokter Bernie Endyarnie, Sp.A.

Kekurangan Konsul dengan dr. Bernie Endyarnie, Sp.A

Kekurangan untuk konsul dengan dokter Bernie Endyarnie, Sp.A. adalah antrian untuk bisa konsul dengan beliau itu cukup lama. Perlu menunggu kurang lebih hampir 2 bulan untuk bisa konsul dengan dokter Bernie. Saat saya melakukan perjanjian, jadwal dokter Bernie saat itu memang sudah banyakan full, dan saat ada slot kosong jadwal saya dan ayah Kai yang tidak memungkinkan.

Kami memang niatnya konsul dengan dokter Bernie, sehingga kami tidak masalah untuk menunggu 2 bulan untuk bisa konsul. Selain itu, selama menunggu jadwal konsul dengan dokter Bernie kami juga konsul dengan psikolog anak yang ada di daycare Kai mengenai diagnosa ASD Kai.

Kelebihan Konsul dengan dr. Bernie Endyarni, Sp.A

dr. Bernie Endyarni saat konsultasi sangat tenang dan ramah. Konsultasi dilakukan di sebuah ruangan yang seperti ruangan bermain. Saat itu kita ditanyakan beberapa hal dan dokter juga memberikan beberapa instruksi kepada anak melalui orang tua. Dokter Bernie Endyarni mendengarkan dengan baik bagaimana kami bercerita, dan hal - hal yang menjadi pertanyaan kami mengenai diagnosa Kai. 

Hasil konsultasi saat itu Kai diminta untuk distimulasi dirumah. Tumbuh kembang Kai dipantau hingga usia 24 bulan, dimana pada usia 24 bulan kai sudah bisa menyambung 2 kata. Point perhatian dari dokter saat itu adalah Kai berjalan terkadang masih jinjit. Paling penting dari hasil konsul dengan dokter Bernie adah Kai tidak ASD, yang tentu saja membuat saya dan ayah Kai sangat bersyukur.

Banyak hal yang sebenarnya yang ingin saya diskusikan dengan dokter Bernie, tetapi kondisi saat itu tidak memungkinkan karena Kai yang sudah mulai rewel. Dia tidak nyaman di ruangan dokter tersebut dan juga sepertinya mengantuk dan lelah.

Biaya Konsul dengan dr. Bernie Endyarni, Sp.A

Jadi, buat orang tua yang sedang mencari dokter tumbuh kembang anak di Jakarta khususnya daerah Jakarta Selatan, mungkin bisa mencoba ke dokter Bernie. Biayanya sendiri saat itu 650.000 rupiah untuk konsul dan administrasi.

Little Palmerhaus Baju Bayi Favoriteku

1 komentar
Baju Bayi Little Palmerhaus


Hai hai

Mau bercerita mengenai merk baju Kai yang menjadi favorite aku dan yang paling sering aku beli untuk Kai yaitu Little Palmerhaus. Sewaktu aku hamil, salah satu brand incaran aku untuk keperluan bayi adalah Little Palmerhaus. Aku punya handuk, wonderpad, waslap dan sudah pasti baju - baju dari Little Palmerhaus. Awalnya keracunan dari review mama mama di youtube dan setelah menggunakan sendiri aku sepuas itu dengan barang - barang dari Little Palmerhaus ini.

Apa sih bagusnya little palmerhause ini?

MOTIF-nya Lucu Tapi Masih Minimalis

Little Palmerhaus Edisi Disney

Baju - baju bayi pasti punya motif yang lucu - lucu, tapi kebanyakan baju - baju tersebut punya warna yang terlalu mencolok dimana aku gak terlalu suka. Selain itu, motifnya baju bayi kebanyakan tidak unisex, sering kali motif untuk bayi laki - laki dan perempuan itu berbeda. 

Sangat berbeda dengan Little Palmerhaus. Saat pertama kali aku membuka official shop mereka di e-comers aku langsung suka dengan warna - warna pilihan mereka. Pilihan warna yang mereka gunakan banyak di warna pastel yang bisa dipakai oleh bayi laki - laki maupun perempuan. Begitupun dengan motif - motif baju yang mereka punya. Motif yang digunakan berukuran kecil dan sangat berbeda dengan merk baju lainnya. 

Pemilihan warna dan motif yang digunakan Little Palmerhaus membuat baju - baju mereka enak dilihat, cantik tapi tidak mencolok. Terkesan minimalis walaupun keseluruhan bajunya dipenuhi motif.

SIZE-NYA PAS

Baju Koko Pertama Kai Usia 8 Bulan dengan Size 6 - 12 Bulan

Little Palmerhaus menggunakan usia sebagai size untuk baju mereka seperti 0-6 M, 1-2 Y dan seterusnya. Ini jauh lebih membantu aku dibandingkan dengan size chart baju S,M,L dan new born. Penggunaan size usia ini membuat baju yang aku beli, walaupun masih kebesaran di badan Kai tapi masih tetap terlihat bagus, walaupun bajunya masih tetap dilipat.

BAHANNYA AKU SUKA

Baju New Born Kai dengan Size 0-6 Bulan

Untuk bahan sejujurnya aku gak terlalu memperhatikan bahan apa yang digunakan oleh mereka saat membeli. Saat membeli yang pertama kali aku pilih dan cari adalah motifnya dan warnanya. Tapi, dari semua bahan baju dari beberapa merk baju yang Kai pakai bahan dari Little Palmerhaus yang paling aku suka.

Pas aku cek di baju Kai disana tertulis terbuat dari bamboo. Aku sendiri gak tau sih bedanya apa kalau dari bahan lain, tapi yang jelas bahan bajunya terasa halus, lembut dan adem. Selain itu juga, baju - bajunya juga tidak terlalu tebal. Sehingga kalau dilipat bisa kecil jadi enak kalau dibawa - bawa pergi atau masuk ke diaper bag.

Baju Kai new born beberapa ada yang dari Little Palmerhaus. Bahkan sampai sekarang untuk baju - baju Kai yang aku beli pilihan pertama yang aku lihat dan cari pasti Little Palmerhause. Bahkan, untuk baju koko pertama Kai juga dari Liltte Palmerhaus.

Aku sangat puas dan suka dengan semua barang - barang dari Little Palmerhaus yang aku beli terutama bajunya. Baju - baju yang aku beli terpakai semua dan bisa di pakai dalam waktu cukup lama. Baju Kai size 0-6 bulan aja masih bisa dipakai sampai Kai satu tahun. Selain itu, baju dari Little Palmerhaus ini di daycare Kai tidak banyak anak yang pakai, sehingga kemungkinan baju untuk tertukar sangat minim.

Little Palmerhaus juga cocok untuk dijadikan kado untuk teman atau kerabat yang baru memiliki anak. Terutama yang senang memberi kado baju karena tidak banyak orang yang memberi kado baju dari Little Palmerhaus, jadi kado kamu kemungkinan untuk kembar dengan yang lain akan sangat kecil. 

Pembelian Little Palmerhaus bisa dibeli di ecomers - ecomers kesayangan kalian seperti di toko oren ataupun toko ijo. Bisa beli di official store langsung ataupun di toko - toko bayi di oren dan ijo. Harganya juga masih termasuk bersaing dengan baju - baju bayi lainnya. Selain itu, diskonan di oren dan ijo juga lumayan banyak dan sering sehingga kita bisa lebih hemat lagi kalau belanja tanpa perlu capek keliling toko kalau kita belanja langsung.

Mudik Naik Pesawat dengan Bayi 9 Bulan Sendirian

Tidak ada komentar
Hola

Sudah dari bulan lalu pengen nulis tentang pengalaman naik pesawat berdua dengan bayi yang bertepatan dengan mudik lebaran tahun ini dimana Kai sudah 9 bulan dan sudah mulai aktif bergerak. Berbeda dengan waktu umur 2,5 bulan saat kita balik ke Jakarta dari Pekanbaru, Kai saat itu masih lebih banyak tidurnya dari pada bangunnya.

Ayah Kai tahun ini tidak bisa ikut mudik karena belum ada cuti, sementara aku memilih untuk ambil cuti lebaran dan mudik ke Pekanbaru mumpung bisa mudik dan belum bayar tiket pesawat😁. Karena nanti bakal cuma berdua dengan Kai aku mencari - cari info  dan tips - tips penerbangan dengan bayi, biar penerbangan aman, nyaman dan memang terbukti membuat penerbangan bersama dengan bayi lebih lancar. 

Dari sekian banyak tips - tips yang aku baca, langkah - langkah berikut ini yang aku lakukan saat penerbangan mudik dan balik kemaren.

PERSIAPKAN BARANG - BARANG KHUSUS DI TAS BAYI

Tas bayi wajib hukumnya untuk punya, dan kalau bisa yang bentuknya ransel jadi saat akan bepergian jauh bisa untuk membawa banyak barang. Gak cuma barang bayi, tapi juga bisa muat untuk barang orang tuanya, seperti dompet dan KTP.

Barang - barang yang aku isi di tas bayi saat itu:

1. Kain bedong 2
2. Baju ganti 2
3. Botol susu 3 
4. Susu Formula (sudah dipindah kedalam wadah tupperware)
5. Makanan MPASI
6. Tempat makan
7. Sendok
8. Tissue basah 2
9. Tissue kering
10. Air mineral 500 ml 2 (untuk bikin susu dan MPASI)
11. Dompet aku
13. Hp
14. Mainan kerincingan

Selain itu aku juga membawa bantal guling bayi, gendongan hipseat dan selimut topi yang langsung pakai. Urutan diatas itu merupakan urutan dari yang susunannya paling bawah di dasar tas hingga keatas.

JANGAN LUPA MAKAN
Kai mudik
sudah selesai makan dan terus diajak main biar tidak tidur

Buat yang membawa bayi yang sudah MPASI jangan lupa untuk memberi makan anak. Jangan mengandalkan ASI atau Sufor, karena takutnya anaknya gak kenyang dan nantinya malah jadi rewel. Sesuaikan jam makan dengan jadwal penerbangan. Lebih gampang memberi susu saat penerbangan dari pada memberi makan, apa lagi saat hanya terbang berdua saja.

Kami saat itu mendapatkan pesawat di penerbangan jam 14.15 yang kalau berdasarkan hitungan saya itu adalah jam tidur Kai. Sehingga, tinggal bagaimana saya mengaturnya agar Kai tidur di saat penerbangan. Salah satunya adalah dengan memberi makan.

Sampai di bandara sekitar jam 11 an lewat urus checkin dan saya menggunakan waktu menunggu penerbangan dengan memberi makan Kai. Bayi itu makan bisa hampir 30 menit sendiri, jadi pastikan saat memberi makan dilakukan dengan santai tidak terburu - buru.

GANTI PAMPERS

Sebelum masuk ke ruang tunggu jangan lupa ganti pampers biar anak juga lebih nyaman nantinya di pesawat. Lebih ribet juga kalau harus ganti pampers di pesawat.

Waktu itu kita lumayan lama nunggu sebelum masuk ke ruang tunggu karena memang masih belum ada panggilan untuk ke ruang tunggu. Tapi, karena gak mau repot dan ribet kalau mepet - mepet sejam sebelum panggilan ke ruang tunggu, aku udah masuk ke ruang tunggu. Dan, sebelumnya sudah mengganti pampers KAI. Memastikan bajunya kering dan tidak puup juga.


JANGAN BIARKAN TIDUR

Kai Mudik
perjalanan rumah - bandara

Sebelum berangkat ke bandara Kai saat itu sudah  sempet tidur dan bangun saat kita siap - siap mau ke bandara. Aku selalu mengusahakan agar Kai tidak tidur sampai saatnya kita harus masuk ke pesawat. Walaupun sebenernya kasian saat melihat Kai sudah mengantuk tapi terus aku ajak main supaya tidak tidur. Tujuannya adalah supaya nanti saat di pesawat anak sudah mengantuk dan tertidur selama penerbangan.


BERI SUSU

Kai Mudik
Kai tidur selama di pesawat

Saat 30 menit sebelum naik pesawat aku memberi Kai susu, dengan harapan perutnya kenyang saat nanti masuk pesawat dan Kai akan tidur. Dan, berhasil. Efek mengantuk dan perut kenyang, serta digendong saat jalan masuk ke pesawat Kai sudah langsung tertidur sampai akhirnya mendarat di Pekanbaru.

Dengan semua persiapan yang aku lakukan, selama penerbangan Kai tertidur pulas. Walaupun kondisi pesawat penuh dan mungkin akan kurang nyaman bagi Kai kalau misalnya dia tidak tidur.

Salah satu antisipasi yang juga aku lakukan adalah dengan tetap memberikan Kai sumpelan pada telinga biar kupingnya tidak terasa sakit saat terbang. Sehingga Kai bisa lebih nyaman dan tidak rewel.


MINUM OBAT SEBELUM NAIK PESAWAT

Sedikit tambahan kalau melakukan penerbangan saat kondisi anak sedang tidak sehat, yaitu memberi obat 30 atau 60 menit sebelum jam penerbangan. Karena saat anak tidak sehat mereka cenderung lebih rewel dan lebih gampang menangis. Dan aku lakukan itu saat penerbangan balik ke Jakarta dari Pekanbaru, karena Kai sedang tidak sehat dan sempat demam hampir 38 derajat sekitar 1 jam sebelum check in Kai aku berikan parasetamol. Biar panasnya turun dan bisa tidur lebih enak. Aku pakaikan transpulmin juga ke dada dan punggungnya.

Selama di ruang tunggu dan di pesawat Kai sama sekali tidak rewel. Bahkan di pesawat juga tidak rewel dan tidur hingga akhinya mendarat di Soekarno Hatta Airport.


Mudik pertama Kai dan mudik pertama aku dengan membawa bayi gemoy sendirian. Untungnya semuanya lancar dan aman. Jadi, gak kapok kalau harus mudik cuma berduaan lagi😁

KAI FLU SINGAPUR

Tidak ada komentar

Belakangan ini penyakit flu Singapura kembali banyak kembali. Beberapa kali aku melihat himbauan mengenai flu Singapura ini di media sosial. Sempat sedikit kawatir karena penyakit ini menyerang anak - anak walaupun dewasa juga bisa meski jarang terjadi. 

Gak pernah kepikiran dan kebayang kalau Kai malah kena flu Singapur ini. Walaupun, saat Kai terkonfirmasi flu Singapur pun aku sendiri gak kaget dan aneh. Kai selama Senin - Jumat dari pagi sampai sore berada di penitipan anak, dan jumlah anak disana lumayan banyak. Jadi, gak terlalu aneh kalau Kai bisa terkena flu Singapur.

Kai ketahuan flu Singapur saat kita konsul ke dokter anak saat akan melakukan vaksin campak. Aku memberitahu dokter, kalau ada bercak - bercak merah di bawah dagu dan di kaki Kai. Saat dokter memeriksa kaki, tangan dan mulut Kai dokter langsung memberitahu kalau Kai terkena flu Singapur.

Dikaki kiri Kai memang ada bercak sebanyak 3 buah tiga hari sebelum Kai demam. Sempet mikir apa itu flu singapur ya? Tapi karena pas cek cuma tiga dan hanya di kaki dan bercaknya juga tidak seperti yang di share di media sosial jadilah kemungkinan flu Singapur langsung aku skip.

Dua hari sebelum ke dokter Kai lalu  demam 2 hari di suhu 37,9 derajat dan juga rewel. Cek - cek badanya ada bercak merah dibawah bibir, yang dia pulang dari daycare memang sudah ada bercak merahnya. Di bagian pantatnya juga ada ruam - ruam merah, seperti ruam popok. Lagi - lagi tidak berfikir kalau itu flu Singapur. Mikirnya malah Kai rewel dan demam karena mau tumbuh gigi.

Di hari Kamisnya di kabarin oleh daycare Kai kalau ada bintik besar di kaki kanan Kai dan juga ada bintik - bintik putih di dalam rongga mulut Kai. Kai diminta diperiksakan ke dokter untuk memastikan keadaannya. Di hari itu juga saat ganti pampers Kai ruam merah di area pantat Kai juga semakin banyak.
Saat di kabarin oleh daycare Kai aku sudah sempat curiga Kai terkena flu Singapur walaupun gak yakin. Ruam - ruam merah yang dialami Kai tidak seperah seperti yang ada di sosial media yang memang banyak di kaki dan tangan hampir seperti cacar air.

Walaupun menular untungnya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh dokter, Kai diresepkan parasetamol untuk demam dan untuk menghilangkan nyeri akibat ruam. Selain itu juga Kai diresepkan obat jamur untuk mulut dan suplemen makanan.

Orang tua diminta waspadai kalau anak tidak mau makan dan menyusu. Terlihat lemas dan kekurangan cairan. Bila itu terjadi, anak sudah harus dibawa ke UGD untuk perawatan lebih lanjut.

Untuk vaksin akhirnya di tunda dan Kai harus sembuh dulu dari sakitnya baru bisa vaksin. Disarankan juga harus menunggu 2 minggu setelah sembuh baru kemudian melakukan vaksin campak. 

UPDATE 28 MEI 2022

Kai hari ini kontrol ke dokter untuk memastikan Kai sudah sehat dan mendapatkan surat sehat supaya bisa masuk kembali ke daycare. Hasil pemeriksaan Kai sudah sehat dari flu singapur.

Selain untuk dapat surat sehat sekalian juga memastikan kondisi Kai yang saat terkena flu singapore juga mengalami perbedaan pada saat pup dan juga ada benjolan di leher Kai. Saat Kai terkena flu Singapur hingga saat ini pup Kai jadi lebih encer dan sering. Seperti lagi diare. 

Dokter menjelaskan saat anak terkena HFMD (hand foot mouth dieases) aka flu Singapur terjadi gangguan penyerapan pada saluran cerna anak sehingga pup anak memang menjadi lebih cair. Tapi akan membaik dengan sendirinya. Begitu juga pada benjolan di leher Kai merupakan pembesaran kelenjar getah bening yang memang menjadi membesar saat anak sakit. Seiring waktu nanti akan mengecil sendiri.

Sekian cerita sakit Kai kali ini.
ByeπŸ‘‹πŸ‘‹

KAI - 6 sampai 8 bulan

Tidak ada komentar
Halo Halo

Udah lewat lama tidak update tentang Kai, dan seperti bulan kemaren - kemaren postingan sekarang juga bakal di rapel karena memang baru sempat sekarang untuk bisa update.

Kai 6 Bulan

Kai udah mulai MPASI pas di hari-H Kai berumur 6 bulan. MPASI Kai pertama kali dilakukan di daycare Kai karena hari itu memang hari kerja dan Kai di titipkan di daycare. Makanan MPASI pertama Kai hari itu buah pisang dan ubi rebus sebagai snack dengan nasi tim dan sayur sop ayam untuk makan beratnya. Kai makan dengan lahap dan habis.
Kai MPASI

Beda cerita saat Kai Sabtu - Minggu di rumah dengan aku. Kai seperti tidak suka dengan makanan yang aku bikin. Jadilah awal - awal Kai menolak makanan yang aku kasih. Kalau diingat - ingat saat itu sepertinya aku memberikan Kai makanan dengan tekstur yang tidak sesuai buat bayi seperti Kai.

Kai Covid
Kai waktu di rawat 

Diusia 6 bulan Kai juga positif covid dan harus di rawat kurang lebih hampir seminggu di rumah sakit. Demam - batuk - pilek selain itu juga hasil ronsen juga bronchopneumonia, leukosit tinggi, hasil PCR juga positif soo yaa begitulah akhirnya Kai di rawat di rumah sakit.


Di usia 6 bulan ini juga Kai udah jago banget tengkurap - terlentang sendiri. Jadi harus makin ekstra lagi jagain Kai kalau tidur malam.

Kai 7 Bulan

Usia tujuh bulan Kai semakin jago bolak - balik badan. Makan juga tidak ada masalah. Kalau di rumah Kai makannya bubur fortifikasi jadi tidak terlalu ribet untuk siapin makanannya.

Kai juga mulai belajar untuk merangkak, walaupun masih sering oleng. Sudah sering onggong - onggong (nungging maju mundur). Kalau tengkurap, selalu berusaha untuk mengangkat pantatnya, yangs seringnya malah nyeruduk kedepan dari pada merangkak. 
Foto bersama menyambut ramadhan

Dibulan Maret Kai ada kegiatan foto bersama untuk menyambut bulan Ramadhan. Jadilah Kai beli baju koko dan juga peci untuk foto bersama hari itu.
OOTD untuk foto bersama

Kai 8 Bulan

Kai udah semakin bisa merangkak, walaupun tetap masih sedikit oleng. Tapi Kai sekarang udah bisa merangkak lebih dari dua langkah. Kai juga mulai belajar untuk duduk sendiri. Sekarang masih satu pantatnya doang yang bisa nempel. 

Kai juga punya hobi untuk main dengan kotak - kotak yang ada di rumah. Paling senang kalau ngeliat kotak dan kotak tempat makan. Senang dengan cermin besar yang ada di kamar, dan sering jedut - jedutin kepalanya ke cermin itu.

Selama bulan puasa Kai beberapa kali ikut terbangun pas jam sahur untuk susu. Pas jam buka Kai juga ikut makan. Awalnya aku iseng kasih bubur sum-sum yang dari es pisang ijo karena ngeliat Kai yang sepertinya mau juga, eh taunya habis dong. 
Ikutan buka puasa

Kai udah cobain bubur sum-sum, kolak ubi dan isian risol yang wortel, kentang, tahu. Dikasih suiran ikan tongkol juga doyan dia. Jadilah sekarang setiap buka Kai juga ikutan makan, makanan yang aku makan.

KAI POSITIF COVID

Tidak ada komentar


Bulan Februari tidak berjalan sesuai dengan harapan dan ekspetasi aku. Aku itu selalu suka bulan Februari karena tanggalnya yang cuma 28 hari sendiri di banding bulan lainnya. Selain itu, Februari tahun ini banyak liburnya dan ada libur terjepit. So happy . . .

But. . . .

Semua berubah disaat Kai terkonfirmasi positif covid. Aku dan ayah Kai memang sempat terkonfirmasi positif covid kurang lebih dua minggu sebelum Kai positif. Kai juga tidak menunjukkan gejala apapun.

Tapi seminggu setelah kita berdua selesai isoman dan negatif covid Kai malah demam.Pagi sebelum siap siap aku merasa badan Kai agak panas. Aku cek degan termometer suhu badan Kai 38,3 sehingga akhirnya aku berikan sanmol. Untungnya gak lama setelah di berikan sanmol panasnya turun, jadi Kai pagi itu tetap kita antar ke daycare.

Sore pas aku jemput Kai di daycare, gurunya bilang Kai siangnya panas lagi dan diberi sanmol. Saat aku jemput juga Kai memang lesu tidak bersemangat. Pas di rumah aku cek dengan termometer suhu badan Kai udah 39,2, langsung aja aku kasih sanmol lagi. Tapi, walaupun udah aku kasih sanmol aku ngerasa gak tenang, takut gak turun panasnya. Langsung cek jadwal untuk ke poli anak ternyata udah tutup, akhirnya aku bawa Kai ke UGD. 

Kai
Menunggu antrian UGD untuk diperiksa

Kai aku bawa ke UGD RS Sari Asih Ciledug, karena dokter anak Kai di situ dan juga dekat dari rumah. Di UGD langsung di anamnesa dan Kai suspek bronchopneumonia. Kai langsung antigen (hasil negatif), cek laboratorium dan rontgen dada. Hasil laboratorium dan rontgennya keluar kurang lebih stengah jam-an. Semua hasil keluar balik lagi ketemu dokter UGD-nya dan sama dokternya di saranin untuk di rawat karena leukosit Kai yang tinggi. Demam Kai juga belum turun. Jadi, langsung deh aku urus administrasi untuk rawat inap.

Setelah urusan administrasi beres balik lagi ke UGD untuk nunggu ruangan siap dan juga pasang infus. Dua kali suntik akhirnya terpasang juga itu infusnya.

Kai di rawat Inap
Kai di infus

Di rawat inap suhu badan Kai sempat sampai 40 derajat. Mau di masukin obat lewat infus, ternyata infusnya macet. Di coba pasang infus ulang masih belum dapet, jadi lah obat demamnya dimasukin lewat anus. Dan syukurnya gak lama demamnya turun.

Malam itu hasil konsul dengan dokter Arifin di instruksikan h tuk tes PCR yang bakal di kerjain besok paginya. Pagi sekitar jam 6 udah ada petugas yang datang untuk swab PCR.

Hasil PCR keluarnya cukup malam, malam sekitar jam 8 hasil keluar dan Kai positif covid. Kita yang tadinya hanya di rawat inap biasanya, harus pindah ke ruangan isolasi malam itu juga. Perawatan rawat inap isolasi cuma bisa ditemani oleh satu orang, jadi akhirnya aku yang menemani Kai di rawat inap isolasi dan ayahnya pulang buat ambil - ambil barang yang di perlukan dan juga buat anter makanan atau barang yang aku atau adek perlukan nantinya.

Total Kai di rawat dari awal masuk UGD sampai pulang itu 6 hari. Selama dirawat selain demam Kai juga batuk dan pilek. Kai bahkan di nebu 3 kali sehari buat ngeluarin lendir di saluran napasnya.

Nebu
Nebu yang kesekian kalinya jadinya gak rewel lagi deh pas nebu

Kedua kaki dan tangan Kai juga sudah di tusukin semua buat di pasangin jarum infus. Buat dapat pembuluh darah Kai susah banget karena dia masih bayi, selain itu juga infusannya memang cuma bertahan sebentar karena Kai terlalu banyak bergerak.

Di hari ke 5 Kai swab lagi, hari ke 6 Kai ronsen dan swab kedua. Dihari ke 7 akhirnya Kai bisa pulang. Dengan resep obat antibiotik azhytromicyn yang mesti di habisin di rumah. 

Walaupun saat pulang masih batuk dan pilek, tapi kondisi Kai sudah jauh lebih baik dari sebelum dirawat. Minum susunya juga udah kembali normal. Kai juga udah mulai ketawa - ketawa dan senyum - senyum lagi. Dan yang paling penting Kai juga udah gak demam lagi.

Kai
Kai udah bisa ketawa - ketawa gaje lagi



Selama dirawat Kai sama sekali gak rewel. Mulai dari di UGD sampai akhirnya pulang. Rewelnya cuma pas di pasang infus, apa lagi bayi susah masang infusnya dan mesti agak di ubek - ubek jadi sudah pastilah dia rewel. Tapi ya cuma pas lagi cari pembuluh darah aja sih rewelnya, kalau udah dapet yaudah anteng lagi. Kai juga rewel pas dipakaikan selang oksigen, yang akhirnya selang oksigen itu gak di pakai deh.

Waktu di nebu memang pas pertama kali dirawat sempet nangis - nangis gak nyaman gitu karena pakai sungkupnya. Tapi nebu yang berikut - berikutnya sampai pagi terakhir sebelum pulang dari RS Kai anteng sekali.


Untuk minum obat juga tidak ada kesulitan yang berarti. Kai selalu mau membuka mulutnya saat harus minum obat. Bahkan saat harus minum antibiotik yang digerus-pun Kai tidak menolak. 

Gak nyangka di umur Kai yang baru 6 bulan Kai sakit yang sampai harus dirawat di rumah sakit. Bahkan sampai harus masuk ke rawat inap isolasi. Ngeliat Kai yang biasanya senyum - senyum kemaren sampai lemes dan diam aja pas aku jemput pulang tuh rasanya sedih banget kalau di ingat - ingat. 
Kai bahagia bisa pulang dari RS

Semoga seterusnya Kai selalu sehat. Di jauhi dari segala macam bahaya dan penyakit.

Kai - 3 hingga 5 Bulan

Tidak ada komentar
Udah skip tiga bulan gak update tentang Kai πŸ˜“ Ternyata susah yaa untuk konsisten walaupun udah tau mau menulis apa. Tapi waktu untuk bisa menulisnya yang rasanya tidak pernah adaπŸ˜“πŸ˜“ Jadi dikumpulin jadi satu aja deh disini.

Kai 3 bulan

kai naik kereta
Kai di kereta menuju Madiun

Kai masih botak tapi dengan rambut - rambut kecil yang mulai tumbuh. Di umur 3 bulan juga Kai untuk pertama kalinya naik kereta api. Kai pergi ke Madiun buat jengukin eyang kung yang lagi sakit. Walaupun cuma sebentar tapi Kai tidak rewel sama sekali di perjalanan ataupun di rumah eyang.

Kai naik kereta dari stasiun senen dan karena masih pandemi Kai tetap harus di antigen sebelum berangkat. Pulang juga Kai antigen lagi, tapi untuk pulang Kai naik kereta yang turun di stasiun Gambir.

Kai 4 bulan

Di bulan ke 4 ini Kai udah bisa tengkurap sendiri Yey ! Kai juga udah mulai senang untuk ngoceh - ngoceh sendiri. Oiya, Kai juga punya kebiasaan untuk hisap jempol. Tapi itu kayaknya dari 3 bulan (gak inget persis) tapi di 4 bulan ini menjadi semakin - semakin hisapannya.

Kai dan Oma
Kai lagi di boboin sama Oma


Kai 4 bulan ada Atuk sama Oma yang datang ke Jakarta. Kai beberapa kali gak pergi ke daycare karena ada Atuk dan Oma di rumah. Selama ada atuk dan oma Kai juga tidurnya sama atuk dan oma. Walaupun kalau nangis malem, tetep bunda yang di bangunin buat bikin susu.

Pas cari - cari foto baru sadar kalau ternyata gak simpan banyak foto pas Oma ama Atuk lagi di Jakarta. Foto - fotonya pakai hp Oma kemaren deh kayaknya, makanya di sini gak ada filenya.

Oiya, 

Kai pas kemaren 4 bulan akhirnya ganti dokter anak. Kai masih tetap imunisasi di RS Sari Asih, hanya dengan dokter yang berbeda. Awalnya karena gak dapat jadwal dokter yang biasanya Kai vaksin, jadilah gambling pindah ke dokter yang saat itu ada aja. Alhamdulillah cocok. Ayah-nya Kai juga senang ama dokter Kai yang sekarang. Jadilah, sekarang kita sudha ganti dokter lagi.

Kai 5 bulan

Kai Nebu
Kai Nebu Pertama Kali

Kai pilek lumayan lama dan juga batuk. Setelah seminggu gak sembuh - sembuh akhirnya kita dokter. Kai akhirnya di nebu dan juga dapat obat sebanyak tiga jenis. Pertama kali nebu. dan tentu saja menangis, yang awalnya di pegang sama aku diawal nebu akhirnya gantian dipegang sama ayahnya.

Di daycare untungnya guru yang jagain Kai baik banget. Kai dibuatin minyak campur irisan bawang yang ngebantu Kai biar ingusnya bisa keluar. Aku juga disaranin gurunya untuk begitu juga saat Kai di di rumah.

Kai sekarang udah bisa terlentang sendiri dari tengkurepnya, udah bisa bolak - balik sendiri. Tidurnya sekarang juga udah bisa muter - muter dan pindah - pindah. Jadilah sekarang mesti ekstra hati - hati kalau tidur, takut Kai-nya menggelinding.

Sekina update Kai di 3 bulan ini.
πŸ’“πŸ’“πŸ’“



Kai - 2 Bulan

Tidak ada komentar
kai - 2 bulan

Hai . . .
Gak kerasa Kai sekarang udah masuk umur 2 bulan. Sekarang Kai tinggal bertiga doang sama ayah sama bunda, karena sekarang Kai udah balik lagi ke Jakarta.

Di dua bulan ini ada beberapa hal yang berkesan, yaitu

Kai PCR

Waktu mau berangkat ke Jakarta ada sedikit drama yang terjadi. Dimana Kai tidak bisa berangkat terbang di karenakan tidak memiliki hasil PCR. 

Aku sendiri baru tau kalau untuk penerbangan dari Pekanbaru itu semua penumpang harus memiliki hasil PCR negatif termasuk bayi. Info ini sedikir berbeda dengan aturan dari pemerintah dimana anak dibawah 5 tahun tidak diwajibkan PCR. Tapi, peraturan wajib PCR bagi anak ini merupakan aturan dari satgas covid Riau. Jadilah, hari itu kami batal terbang semua karena Kai yang tidak punya hasil PCR.

Setelah fix batal berangkat, kami langsung mencari RS yang bisa PCR sore itu juga dan bisa mengeluarkan hasil di besok paginya. Untungnya, teman Amih Kai ada yang bisa nolongin supaya Kai bisa PCR sore itu juga.

Jadilah, di umur 40 hari-an Kai sudah merasakan PCR dicolok hidung dan mulut.

Masuk Day Care

Senin, 4 Oktober 2021 Kai resmi jadi anak day care. 

Efek kedua orang tua Kai bekerja, dan tidak ada yang menjaga Kai di rumah mau tidak mau Kai setip harinya di titipkan ke Day Care. Setiap pagi dari jam 6 pagi sampai kira - kira jam 4 sore Kai baru di jemput.

Di day care Kai di asuh oleh Bu Nindi. Jam 6 pagi Bu Nindi udah nungguin Kai di depan day care. Sama Bu Nindi Kai dimandikan, berjemur dan belajar. Kai diajarkan tengkurap, mendengarkan cerita, dan kegiatan lainnya. 

Semoga aja Kai nyaman dan betah di day care.

Random

Sekarang Kai lagi suka menghisap - hisap tangannya. Biasanya kalau mau menyusu atau pas di saat baru bangun tidur dan mau tidur

kai pegang botol
Di fotoin ayah

Kai juga mulai suka memegang botolnya sendiri meski belum kuat. Dia udah mulai bisa mengarahkan arah botol susunya biar sesuai dengan keinginannya.

Begitulah perkembangan Kai di usia dua bulan 😁

Pengalaman Berobat ke Dokter Anak di Pekanbaru

Tidak ada komentar


Hai . . .
Hai . . .

Saat hamil dulu yang di searching adalah mengenai rekomendasi dokter kandungan yang cocok dengan kita karena akan menjadi langganan selama 9 bulan. Setelah lahiran, selanjutnya adalah mencari dokter anak. Kalau berada di Jakarta, mencari review di internet soal dokter kandungan dan dokter anak jauh lebih gampang karena banyak yang menulis. Tapi kalau untuk di Pekanbaru susah sekali untuk mencari review dokter di internet. Kebanyakan orang di Pekanbaru kayaknya masih mencari dokter itu berdasarkan saran dari keluarga atau teman. Jadi, memang sulit mencari reviewnya di internet.

Kai sendiri udah ketemu dengan dua dokter anak di dua rumah sakit yang berbeda. Di postingan ini aku kan membahas kedua dokter anak yang udah aku dan Kai temuin.

dr. Zulfikri, SpA

Aku ketemu dr. Zulfikri di RS Hermina Pekanbaru untuk vaksin Kai, karena saat lahir Kai masih belum vaksin BCG dan polio. Memutuskan ke Hermina karena kakak aku yang 3 bulan yang lalu lahiran juga vaksinasi anaknya di Hermina. Dan menurut kakak aku, dokter di Hermina rekomended. Makanya aku membawa Kai ke Hermina untuk vaksinasi.

dr. Zulfikri ramah dan halus banget kalau berbicara. Mengecek kondisi Kai dengan sangat hati - hati (waktu itu umur Kai baru 7 hari) juga lembut banget saat menghandle bayi. Hanya saja, dr. Zul sepertinya tipe dokter yang memang tidak banyak bicara.

Untuk aku pribadi, aku kurang cocok sih dengan dr. Zulfikri. Menurut aku dokternya kurang komunikatif. Buat ibu - ibu baru seperti aku yang bingung mau tanya apa saat ketemu dokter rasanya akan kurang puas kalau ke dr. Zulfikar, karena dr. Zulfikar sepertinya tipe dokter yang baru akan menjelaskan saat pasien bertanya. Makanya kurang cocok dengan aku, yang kalau ke dokter banyak manut - manut aja. Apa lagi saat itu memang tidak ada keluhan yang gimana - gimana gitu.


dr. Marlinda, SpA

dr. Marlinda sebenarnya adalah dokter anak Kai saat aku melahirkan secar di Zainab kemaren. Cuma baru ketemu dengan dokternya pas berobat Kai kemaren. Pas lahiran dokternya cuma cek Kai di ruangan bayi, jadi aku gak pernah ketemu dengan dr. Marlinda ini. Pas kontrol setelah pulang dari Zainab juga gak ketemu dengan dr. Marlinda tapi dengan dokter umum aja.

Dulu sempat nanya ke kakak tentang dokter Marlinda, dan kata kakak aku dokter. Marlinda rekomended. Makanya pas kemaren Kai sakit, aku mutusin buat bawa Kai ke Zainab aja ke dr. Marlinda. Selain karena menurut kakak bagus, jam praktek dr. Marlinda juga panjang dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang dan dari hari Senin - Jumat selalu ada.

Hasil konsul kemaren dengan dokter Marlinda aku sih puas dan suka. Dokternya ramah dan menanyakan detil tentang keadaan Kai, dan penyebab yang memungkinkan timbulnya alergi pada Kai. Dokter Marlinda juga menjelaskan hal - hal yang bahkan tidak aku tanyakan. Bahkan kemaren, bagaiman cara dan posisi aku menyusui Kai juga di cek dan di benarkan cara aku menyusui Kai yang ternyata masih salah. Dokter Marlinda juga menjawab dan memeriksa keadaan Kai saat aku bertanya mengenai Kai yang aku rasa mengganjal.

Tapi, untuk ibu - ibu yang memberi sufor kepada anaknya mungkin akan kurang nyaman saat ke dokter Marlinda karena beliau Pro Asi (RS Zainab memang Pro Asi), karena aku merasakannya😁. Dokternya enggak memaksa, tapi menasehati dan memotivasi kita untuk berusaha memberikan ASI. Buat aku yang rasanya udah berusaha untuk bisa ASI jadi merasa gimana gitu kan yaaπŸ˜„ 

Oiya, kalau berobat di Zainab di dokter Marlinda harus banyak sabar sebab antriannya  lama dan  pasiennya banyak. Selain itu juga 1 pasien mungkin ada sekitar 10 menit atau lebih mungkin saat konsul. Konsul dengan dokter Marlinda memang enak sih dan gak yang terburu - buru gitu saat kita konsul. Jadi, memang harus banyak sabar kalau mau ke dokter Marlinda.

Untungnya perjalanan berobat dokter anak Kai di Pekanbaru cuma dua dokter. Jadi, aku gak pusing mesti cari - cari dokter lagi yang pas. Walaupun kalau misalnya gak cocok dengan dr. Marlinda aku udah ada list dokter lagi yang mau aku datangin. Tapi, syukurnya di dr. Marlinda cocok dan puasπŸ‘Œ

Nanti pas di Jakarta bakal mulai cari dokter anak lagi buat Kai. Semoga aja nanti bisa langsung cocok dengan dokternyaπŸ™




Kai - 1 Bulan

Tidak ada komentar


Setelah sekian lama menghilang, akhirnya bisa update lagi disini. Kalau dulu update tentang kehidupan pribadi, sekarang mau update kehidupan anak. Aku pernah update mengenai kehamilan aku disini. Buat yang mau baca bisa baca lansung lewat link dibawah ini.



Kai sekarang umurnya udah 1 bulan. Rasanya cepat banget sih tau - tau udah sebulan aja, padahal rasanya kayak baru kemaren SC-nyaπŸ˜† Dalam sebulan pertumbuhan bayi itu ternyat pesat dan cepat banget. Di 1 bulan ini banyak juga hal - hal yang terjadi di pertumbuhan Kai.

Kai Kuning

Kai sewaktu lahir mengalami kesulitan menyusu langsung ke aku. Kai menyusu langsung di aku itu di hari ke-2 setelah dia lahir, tapi itu juga gak lama. Penyebabnya adalah puting payudara aku yang gak keluar, dan juga posisi menyusui aku yang salah saat itu. Selama 3 hari di rawat di RS aku selalu coba untuk bisa susuin Kai, tapi tetap aja Kai mengalami kesulitan menyusu. Bahkan setelah diajarkan oleh konselor laktasi tetap aja masih sulit bagi Kai untuk menyusu. Akibatnya, Kai mengalami dehidrasi dan kuning hampir seminggu lebih.

Tali Pusar Putus

Tali pusar Kai pas putus di hari ke-7 Kai lahir. Tali pusarnya ada tersimpan di tas ransel aku.

Imunisasi Lengkap

Waktu lahir dari RS tempat aku melahirkan Kai cuma mendapatkan vaksin Hepatitis B, sedangkan BCG dan polio tidak diberikan karena saat itu stok sedang kosong. Akhirnya seminggu setelah lahir Kai mendapatan vaksin BCG dan Polio di salah satu RS swasta di Pekanbaru.

Kai Sakit

Seminggu belakangan Kai mengalami hidung tersumbat sehingga sulit bernapas. Awalnya aku pikir kesulitan bernapasnya itu karena ada upil yang besar yang menutupi hidungnya. Tapi kok udah beberapa hari gak sembuh - sembuh. Ditambah napasnya jadi berbunyi dan kalau malam Kai jadi kesulitan tidur. 

Jadilah akhirnya mutusin untuk ke dokter anak di RS tempat waktu lahiran dulu dengan dokter anak yang namanya dr. Marlinda. Dari hasil pemeriksaan kemungkinan Kai mengalami alergi, sehingga benda - benda seperti karpet, kucing dan benda - benda berbulu harus di jauhkan. Kai juga di minta untuk stop sufor dan dianjurkan untuk ASI.

 Berat Kai Bertambah

Sewaktu periksa Kai ke dokter anak, Kai di ukur berat badannya. Sewaktu lahir Kai lahir dengan berat badan 3,5 kg, dan saat periksa di dokter anak kemaren berat Kai udah 4,6 kg. Dari segi fisik memang kelihatan sih pertambahan berat badan Kai. Pipinya sekarang sudah berisi dan bulat, tangan dan kaki yang membesar. Bahkan saat di gendong memang sudah terasa beratnya, tidak seperti saat di awal Kai lahirπŸ˜†

Begitulah kehidupan Kai selama 1 bulan ini. Semoga nanti bisa tetap  update untuk bulan - bulan selanjutnya.

Bye
πŸ’•πŸ’•πŸ’•